e-news.co.id-Perhelatan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Festival Seni Qasidah (FSQ) ke XIV tahun 2023 Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) yang berlangsung 20-23 Februari 2023 . lalu meninggalkan kesan pertanyaan bagi para pemenang, dewan juri juga dan juga masyarakat.
MTQ dan MSQ tingkat kabupaten yang digelar di kecamatan Sungai Kanan, Langga Payung tersebut sedikitnya menelan dana ABPD sebesar 1,2 milliar.
Usai pagelaran, rasa kekecewaan pun lahir dari para pemenang hingga dewan juri, hingga menimbulkan kecurigaan di benak masyarakat Labusel.
Pasalnya, dengan anggaran 1,2 milliar, bagi para pemenang juara pertama hanya mendapatkan uang pembinaan 1,5 juta serta voucher umrah dari rekanan travel sebesar 2,5 juta rupiah.
Selain itu, beberapa dewan hakim pun merasa kecewa atas honor yang diterimanya. Bukan semerta mengenai honor saja, fasilitas yang ditempati oleh dewan hakim selama 3 hari bertugas di tempat acara tersebut pun juga tidak layak.
Merespon kejanggalan penyelenggaran MTQ dan MSQ tersebut, Sekretaris DPD KNPI Labuhanbatu Selatan, Muhammad Yahya Harapan pun angkat bicara atas kekecewaan yang diterima masyarakat.
“Dengan kucuran dana yang begitu besar, namun tidak sebanding dengan hadiah atau uang pembinaan yang diterima pemenang maupun honor dewan juri, itu kan sama saja menghina narasi publik,” kata Yahya Harahap.
Seharusnya, kata Yahya, anggaran yang tidak sedikit itu cukup untuk memberangkatkan para juara umroh beneran, dan cukup untuk membayar honor dewan hakim tanpa ada rasa mengeluh.
“Hadiah voucher umroh 2,5 juta, kemudian LPTQ sudah mengkonfirmasi kalau voucher tersebut tidak bisa diuangkan, artinya kan kalau voucher itu mau digunakan otomatis pemenang harus mengeluarkan biaya sangat besar lagi untuk melaksanakan umroh,” kata Yahya.
“Kalau begitu Itu sama saja apa pun ceritanya yang untung besar ya pihak Travel,” sambungnya.
Yahya pun mempertanyakan kemana aliran anggaran milliaran yang ada dipergunakan oleh panitia, Ia menduga ada main mata antara panitia bersama pemilik sound system, panggung rigging dan pihat Travel.
“Anggaran miliaran itu kemana peruntukannya? Kemudian tentukan ada lagi bantuan tambahan dari sponsor seperti, travel, perusahaan, dan tokoh masyarakat, sangat banyak bantuan biaya pada acara MTQ tersebut, tapi pada pelaksaannya sangat tidak layak” kata Muhammad Yahya.
Maka, ucapnya, hal ini menjadi perhatian kami sebagai pemuda Labusel, untuk itu kita mintakan kepada Inspektorat dan Aparat penegak hukum agar segera mengaudit anggaran pelaksaan pagelaran tersebut.
Mirwan hasibuan