Labuhanbatu, e-news. Dinas Lingkungan Hidup bersama Polres Labuhanbatu menginvestigasi dugaan pencemaran udara dan lingkungan di dusun IV, VI, desa Teluk Sentosa kecamatan Panai Hulu, kabupaten Labuhanbatu Sumatera utara. Selasa, (16/08/2023).
Tim dari Bidang Penataan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dipimpin langsung Kepala bidang penataan Rais bersama Katim Tipiter Reskrim Polres Labuhanbatu Aipda Adam Simamora menelusuri sumber debu hitam yang menerpa rumah – rumah warga, tempat ibadah yakni Masjid Nurul iman dan limbah yang mengalir ke badan air.
Kepala Bidang Penataan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Labuhanbatu Rais dan Katim Tipiter Polres Labuhanbatu Aipda Adam Simamora memastikan, debu asap hitam pekat yang masuk kerumah warga, tempat beribadah dan Limbah yang mengalir kebadan air itu adalah pembakaran produksi kelapa sawit oleh PKS PTPN IV Unit Ajamu.
Hasil pengecekan, ditemukan serbukan hitam di lokasi Masjid Nurul iman. Selain itu juga, ditemukan limbah yang mengalir kebadan air dan area tanaman kelapa sawit milik perusahan tersebut. Kemudian, pihak DLH dan Polres Labuhanbatu mengambil sample serbukan hitam dan limbah produksi PKS PTPN IV Unit Ajamu untuk dilakukan uji laboratorium.
Sebelumnya, sejumlah warga di dusun IV dan VI desa Teluk sentosa kecamatan Panai hulu kabupaten Labuhanbatu mengeluhkan asap hitam pekat dari pabrik kelapa sawit milik PKS PTPN IV Unit Ajamu. Debu halus berwarna hitam tersebut terbawa angin dan menyebar ke rumah – rumah warga, tempat ibadah Masjid Nurul iman sejak kurang lebih satu bulan terakhir.
Paparan debu hitam itu, kata sejumlah warga tak hanya menerpa atap rumah. Bahkan kerap masuk ke dalam dan berserakan di lantai rumah, bahkan ke tempat tidur. Sejumlah warga khawatir asap hitam berdampak buruk pada kesehatan mereka terkhusus anak-anak. Sebab, tak sedikit warga yang kerepotan membersihkan lantai rumah mereka dari debu yang berserakan, dalam satu hari sampai tiga kali menyapu. Saat dikumpulkan debu hitam itu seperti serbuk kopi yang pekat.
Selain abu hitam yang dikeluhkan, juga terdapat limbah produksi kelapa sawit perusahaan tersebut, dialirkan ke badan air yang dapat mengancam ekosistem sungai barumun seperti ikan terubuk dan ikan lainnya.
Selain itu, limbah juga dialirkan ke area tanaman kelapa sawit milik perkebunan PTPN IV Unit Ajamu. Hasil investigasi awak media, ditemukan kelapa sawit kurang lebih 100 pokok milik perkebunan PTPN IV Unit Ajamu digenangi limbah dan mengalami setres, daun mengering, bahkan tidak sedikit kelapa sawit ditemukan mati, sehingga gagal berproduksi. Sementara belum diketahui berapa kerugian Negara. (Edi S).