E-News

Labuhanbatu, e-news. Kapolres Labuhanbatu AKBP James Hutajulu, diwakili Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rusdi Marzuki yang didampingi Kadis Dinas lingkungan hidup (DLH) Kabupaten Labuhanbatu Ir. Muhammad Safrin gelar Identifikasi dugaan pencemaran udara yang dilakukan oleh PKS PTPN IV Unit Ajamu. Rabu, (06/09/2023)

Adapun titik lokasi identifikasi ialah, rumah-rumah warga dan tempat ibadah yang terdampak sekira pukul 15:30WIB. Selasa, (05/09/2023). Debu hitam diduga bersumber dari boiler PKS PTPN IV Unit Ajamu tampak mengotori rumah warga dan tempat ibadah yang terletak di desa Teluk Sentosa kecamatan Panai Hulu kabupaten Labuhanbatu.

Dilokasi, AKP Rusdi Marzuki menjelaskan, setelah diambil dokumentasi di 3 (Tiga) titik lokasi yang terdampak debu hitam pekat, akan dilakukan uji labotarium. Karna alat tidak ada, pihak Sucofindo yang akan melakukan uji laboratorium tersebut.

Lebih lanjut AKP Rusdi menjelaskan, setelah keluar hasil uji labotarium, nantinya jika terdapat unsur pidana, akan ditindak tegas secara hukum yang berlaku.

“Nantinya, jika terdapat unsur pidana, akan ditindak tegas secara hukum yang berlaku”, lanjut Kasat.

Hal senada yang disampaikan Kadis DLH Labuhanbatu Ir. Muhammad Safrin, kita tidak punya alat untuk menguji dugaan pencemaran udaranya. Oleh karna itu, pihak sucofindo yang akan mengujinya. Setelah keluar hasil, akan kita sampaikan seterang-terangnya kepada masyarakat.

“Pihak sucofindo yang akan mengujinya. Setelah keluar hasil, akan kita sampaikan seterang-terangnya kepada masyarakat”, ucap Safrin.

Sebelumnya diberitakan, Kebun kelapa sawit (PKS) yang dikelola PTPN IV Unit Ajamu di Kecamatan Panai hulu, Kabupaten Labuhan batu, Sumatera utara, diduga telah mencemari udara. Serbuk halus abu sampai mengotori rumah-rumah warga, tempat beribadah yang berada di sekitar lokasi pabrik. Minggu, (30/07/2023)

Warga pun mengeluh dan merasa kesehatannya terancam. Warga minta Dinas Lingkungan hidup bersikap tegas dan kredibel dalam melakukan kelaikan lingkungan pabrik tersebut.

Subhan Siregar, salah satu warga menjelaskan keluhannya, inilah abu hitam yang diduga disebarkan oleh PTPN IV masuk kedalam rumah warga bahkan sampai ketempat tidur, bayangkan sudaro berapa banyak debu hitam ini yang masuk kedalam rongga pernapasan kita disaat kita tidur.. apa harus kita tidur memakai masker? org tua, anak-anak dan generasi selanjutnya akan terus merasakan dampak ini jika kita diam. Mari kita bersatu, jangan ada kepentingan pribadi diatas kesengsaraan orang banyak.. satukan barisan kawan-kawan, keselamatan kita terancam”Ujarnya

“Subhan menjelaskan, asap disertai abu itu turun pada sore hari dan malam hari.”Kata Subhan

Ia meminta kepada Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu, Dinas Lingkungan hidup peduli dengan nasib masyarakat.

“Diminta kepada Bpk Bupati Labuhanbatu, Dinas Lingkungan hidup bersikap tegas dan kredibel dalam melakukan kelayakan lingkungan pabrik tersebut, agar tidak mengganggu masyarakat sekitarnya dan hidup layak bagi warga lingkungan sekitar sesuai amanat Undang-undang dasar 1945.”Pungkasnya

Manager PKS PTPN IV Unit Ajamu E.R Sianturi saat dikonfirmasi terkait dugaan pencemaran udara dan rumah-rumah warga sekirar lingkungan pabrik memilih bungkam, sampai berita ditayangkan. 7(EsR)

By Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *